A. Definisi Akses
Akses dipandang sebagai hasil interaksi antara karakteristik orang, rumah tangga, lingkungan sosial, dan fisik dengan karakteristik dari sistem kesehatan, organisasi dan penyedia pelayanan kesehatan. Akses dapat pula didefinisikan sebagai kesempatan untuk menjangkau dan memperoleh layanan kesehatan yang tepat dalam situasi individu membutuhkan sebuah pelayanan kesehatan (Levesque et al., 2013). Akses didefinisikan pula sebagai pemanfaatan pelayanan kesehatan tepat waktu dan yang paling memungkinkan untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik (Retnaningsih, 2013).
Akses diartikan sebagai
penggunaan pelayanan kesehatan oleh individu yang sakit (membutuhkan pelayanan) (Waters,
2000). Definisi tersebut juga sudah termasuk
sebagai gambaran biaya yang dikeluarkan untuk dapat menerima perawatan, sebagai konsumsi maksimal yang
dapat dicapai, atau sebagai utilitas terdahulu.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan sering digunakan sebagai proxy atau representasi dari akses kepada pelayanan
kesehatan (Daniels, 2001).
Akses dilihat sebagai penggunaan layanan sebenarnya yang
mempertimbangkan karakteristik pengguna dan layanan (Peters et al., 2008).
Berdasarkan hal tersebut, maka akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
dapat didefinisikan sebagai akses nyata/aktual yakni pemanfaatan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.
B. Konsep Akses Levesque
Akses terhadap pelayanan
kesehatan dipengaruhi oleh dua sisi yang berasal dari supply-side dan demand-side
pelayanan kesehatan. Supply-side berasal dari sistem kesehatan dan organisasi,
sedangkan demand-side berasal dari masyarakat. Keduanya saling berinteraksi
dalam proses yang dapat menggambarkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang
sebenarnya.
Akses dilihat sebagai
kemungkinan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan (health care
needs, perception of needs and desire for care), mencari layanan kesehatan (health care
seeking), mencapai sumber daya kesehatan (health care reaching), memperoleh
atau memanfaatkan layanan kesehatan (health care utilisation), sehingga secara
nyata dapat memanfaatkan layanan.
Conceptual Framework of
Health Care Access memposisikan konsep pemanfaatan pelayanan sebagai akses yang
terealisasi, sehingga memungkinkan orang
untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Setiap komponen yang
berbeda dalam setiap
tahapan dapat digunakan untuk
mencari letak hambatan akses sebuah layanan kesehatan.
Sumber :
1. Levesque, J.F., Harris
& G., R., 2013. Patient-centred access to health care : conceptualising
access at the interface of health system and population. International Journal
for Equity in Health, , pp.12-18.
2. Retnaningsih, E.S.K.,
2013. Akses Layanan Kesehatan. Depok : Rajagrafindo Persada.
3. Waters, H.R., 2000.
Measuring Equity in Access to Health Care. Social Science & Medicine 51
(2000) 599±612, (51), pp.599-612.
4. Daniels, N., 2001.
Justice, Health, and Health Care. Spring, 1(2), pp.2-16. Peters, D.H. et al.,
2008. Poverty and Access to Health Care in Developing Countries. Annals of the
New York Academy of Sciences, 1136, pp.161-71
ConversionConversion EmoticonEmoticon