Garam dan Hubungannya Dengan Penyakit Tidak Menular

Apa yang dimaksud dengan garam?

Garam adalah bumbu dapur yang biasanya berbentuk kristal, berwarna putih dan unsur utamanya adalah ikatan natrium/sodium dan klorida (NaCl). Dahulu kala garam sempat menjadi komoditi besar di era penjajahan. Sekarang garam sudah menjadi bumbu utama dan wajib dimiliki oleh semua ibu rumah tangga.

Mengapa tubuh perlu garam?

Natrium klorida dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil mengatur kandungan air di dalamnya. Natrium tidak hanya dibutuhkan untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, tetapi juga untuk membantu dalam transmisi impuls saraf ke otak. Selain itu, natrium juga berperan dalam kontraksi dan relaksasi otot kita. Karena natrium dapat menarik cairan seperti magnet, asupan garam berlebih akan menyebabkan retensi (penahanan) air berlebih di tubuh.

1 gr garam mengandung kurang lebih 400 mg natrium

Bahan makanan sumber natrium : garam dapur, kecap, saos, vetsin, minuman ringan, margarin, mentega, makanan dan minuman kaleng, roti, biskuit, dan kue kue yang diolah dengan garam dapur dll.

Pengaruh konsumsi garam terhadap penyakit tidak menular.

Konsumsi garam kurang maupun berlebih berakibat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Konsumsi garam kurang, dapat menyebabkan jumlah natrium dalam sel rendah, sehingga fungsi natrium untuk menahan cairan dalam sel terganggu. Akibatnya tubuh dapat mengalami dehidrasi dan kehilangan nafsu makan.
Jika konsumsi garam berlebih menyebabkan jumlah natrium dalam sel meningkat dan mengganggu keseimbangan cairan. Akibatnya masuknya cairan ke dalam sel dapat mengecilkan diameter pembuluh darah arteri sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah berpengaruh pada peningkatan kerja jantung, akibatnya beresiko mengalami serangan jantung dan stroke.
Previous
Next Post »