Penyebab, Penularan, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Typus (Tipes)

Mungkin anda sudah sering mendengar tentang penyakit typus (tipes) atau demam tifoid di kehidupan sehari hari. Namun sudahkah anda tahu apa penyebab penyakit ini? Bagaimana mencegah dan bagaimana pengobatan penyakit tipes? Di artikel ini kita akan mengupas tuntas tentang penyakit typus (tipes).

Penyebab Penyakit Tipes
Typus (tipes) atau demam tifoid terjadi karena adanya infeksi akibat masuknya bakteri Salmonella typhi ke dalam tubuh dan yang menyerang bagian saluran pencernaan. Salmonella typhi sejenis dengan bakteri salmonella yang sering menyebabkan keracunan makanan. Habitat inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Penyakit ini banyak terjadi pada anak-anak dan dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya. Di seluruh dunia, sekitar 17 juta orang per tahun menderita demam typhus dan menyebabkan hampir 600.000 kematian. Di Indonesia, kasus tifus diperkirakan sekitar 900.000 per tahun, dengan angka kematian mencapai 20.000 orang per tahun.

Penularan Penyakit Tipes
Tifus menular dengan cepat. Kontak langsung dengan pengidap juga dapat menyebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi. Lingkungan yang tidak bersih dan terkontaminasi dengan salmonella typhi merupakan penyebabab paling sering timbulnya penyakit ini. Kebiasaan tidak sehat seperti jajan sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan menjadi penyebab terbanyak penyakit ini.
Adapun cara penularan dari penyakit typhus adalah sebagai berikut:
  1. melalalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri.
  2. melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
  3. melalui daging,  telur, susu yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang matang.
  4. makanan dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonella typhi, seperti lalat, tikus, kucing dan ayam.
Gejala Penyakit Tipes
Gejala tifus umumnya mulai muncul pada 1-3 minggu setelah tubuh terinfeksi. Infeksi dan demam tifoid terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi sejumlah kecil tinja, atau yang lebih tidak umum, urin yang terinfeksi bakteri. 
Gejala klinis penyakit tipes pada anak umumnya terjadi tanpa gejala (asimtomatik). Tanda dan gejala yang timbul secara garis besar antara lain sebagai berikut:
  1. Lebih dari seminggu terjadi demam mencapai 39°C-40°C. Biasanya anak terlihat baik baik saja pada siang hari namun menjelang petang atau malam akan terjadi demam.
  2. Lidah kotor. Pada bagian pinggirnya berwarna merah dan bagian tengahnya berwarna putih. Lidah biasanya akan terasa pahit dan cenderung akan lebih senang makan yang pedas atau asam.
  3. Sakit perut dan mual yang terasa berat sampai muntah. Di dalam hati dan limpa bakteri salmonella typhi akan berkembangbiak yang akan mengakibatkan rasa mual karena terjadi pembengkakan dan akhirnya akan menekan lambung. Akibat dari mual yang berlebihan sehingga menyebabkan makanan yang masuk tidak akan sempurna bisa masuk dan biasanya akan keluar lagi lewat mulut.
  4. Mencret atau Diare. Diare terjadi karena gangguan penyerapan cairan yang disebabkan sifat bakteri yang menyerang saluran cerna.
  5. Sakit Kepala dan Lemas. Lemas dan pusing disebabkan demam yang tinggi.
  6. Tak sadarkan diri atau pingsan. Dengan berbaring tanpa banyak pergerakan biasanya penderita akan lebih merasa nyaman, tetapi akan terjadi gangguan kesadaran apabila mengalami kondisi yang parah.
Waspada Apabila Anak Mengalami Panas Berkepanjangan
Setelah sembuh, penderita akan kebal terhadap typhus untuk waktu cukup lama. Interaksi ulang (reinfeksi) dapat terjadi, tetapi biasanya gejalanya sangat ringan. Makanan penderita dapat juga menjadi carrier karena bakteri menetap dan berkembang biak dalam kandung empedunya. Bahan yang  berbahaya untuk penularan adalah feses penderita atau carrier.

Pengobatan Penyakit Tipes
Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan. Kadang makanan diberikan melalui infus sampai penderita dapat mencerna makanan. Jika terjadi perforasi usus, diberikan antibiotik berspektrum luas (karena berbagai jenis bakteri akan masuk ke dalam rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi.
Jika tifus didiagnosis pada stadium awal, Anda dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antiobiotik selama satu hingga dua pekan. Perawatan di rumah sakit diperlukan jika kasus tifus terlambat terdiagnosis atau sudah dalam stadium lebih parah.

Pencegahan Dari Terjangkit Penyakit Tipes
Adapun untuk mencegahnya adalah melakukan hal-hal berikut:
  1. Menyediakan tempat pembuangan yang sehat dan higienis.
  2. Mencuci tangan sebelum mengkonsumsi jajanan.
  3. Menghindari jajan di tempat yang kurang terjamin kebersihan dan kesehatannya.
  4. Menjaga agar sumber air yang digunakan tidak terkontaminasi oleh bakteri thypus.
  5. Jangan menggunakan air yang sudah tercemar. Masak air hingga 100˚C.
  6. Melakukan vaksinasi untuk memberi kekebalan tubuh yang kuat. Di Indonesia, vaksin tifoid sebagai pencegahan tifus menjadi imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah, tapi belum masuk ke kategori wajib. Vaksin tifoid diberikan di atas 2 tahun dan diulang tiap 3 tahun. Imunisasi dilakukan dalam bentuk suntik pada balita dan dalam bentuk oral pada anak di atas usia 6 tahun.
  7. Daya tahan tubuh ditingkatkan lagi dengan makan gizi seimbang dan olahraga
  8. Mengkonsumsi makanan yang masih panas sehingga kebersihannya terjamin.
  9. Mencari informasi mengenai bahaya penyakit thypus. Jika memahami tentang penyakit ini, maka pelajar akan lebih mudah untuk menjaga diri dan lingkungannya agar selalu bersih dan sehat.
Share it.


Previous
Next Post »