Gambaran Penyakit Tidak Menular di Kabupaten Lumajang

Penyakit tidak menular mungkin masih kurang populer di masyarakat umum beberapa dekade yang lalu. Namun dalam beberapa tahun terakhir penyakit tidak menular mulai mendapat fokus perhatian masyarakat. Hal ini berdasarkan data-data yang dirilis oleh WHO maupun Kementerian Kesehatan Indonesia yang menyebutkan bahwa terjadi kenaikan signifikan jumlah penyakit tidak menular di masyarakat. Beberapa penyakit tidak menular bahkan menduduki peringkat pertama penyebab kematian di beberapa negara maju. Menurut WHO, 38 juta orang meninggal dikarenakan penyakit tidak menular, tiga per empat nya terjadi di negara miskin dan berkembang.


Penyakit tidak menular juga disebut dengan non-communicable disease dimana tidak ditularkan dari orang ke orang bersifat progresif dan berlangsung dengan periode yang lama (kronik). Berdasarkan data WHO, empat penyakit tidak menular terbesar adalah penyakit kardiovaskular (stroke dan serangan jantung), kanker, penyakit saluran pernapasan ( seperti penyakit paru obstruktif kronik dan asma) dan diabetes militus. Di Kabupaten Lumajang, trend penyakit tidak menular juga mengalami kenaikan setiap tahunnya. Berikut adalah 5 penyakit tidak menular terbesar berdasarkan Data Laporan STP Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang 2015
  1. Hipertensi
  2. Diabetes Militus
  3. Cedera Akibat Kecelakaan Lalu Lintas
  4. Asthma
  5. Gagal Jantung

Hipertensi menduduki peringkat pertama penyakit tidak menular di Kabupaten Lumajang dengan jumlah 15.118 penderita dengan 48% (7.224 penderita) diantaranya kasus baru. Kasus baru adalah dimana pasien pertama kali didiagnosa menderita penyakit tertentu. Apabila seseorang didiagnosa menderita penyakit tidak menular, maka sepanjang hidupnya dia akan tetap menderita penyakit tidak menular karena sifatnya yang irreversible artinya tidak dapat disembuhkan seperti keadaan semula. Contohnya hipertensi, apabila kita didiagnosis hipertensi maka sepanjang hidup kita akan memiliki resiko tekanan darah tinggi. Yang bisa dilakukan adalah mengontrol tekanan darah agar tidak naik melebihi batas normal. Kedua adalah diabetes militus sebanyak 6.214 penderita dengan penderita baru sejumlah 2.382 orang. Seperti hipertensi, apabila seseorang didiagnosa menderita diabetes maka sepanjang hidupnya orang tersebut beresiko mempunyai kadar gula dalam darah yang tinggi. Ketiga adalah cedera akibat kecelakaan sebesar 4.316 orang, Asthma di posisi ke empat dengan penderita sebanyak 3.810 orang dan terakhir di posisi lima adalah penyakit gagal jantung dengan jumlah penderita sebanyak 786 orang.

Piramida penyakit tidak menular mulai bergeser dimana dulu penyakit tidak menular sebagian besar diderita pada usia lansia, namun sekarang penyakit tidak menular juga mulai menyerang pada usia produktif bahkan remaja. Hal ini dikarenakan banyaknya faktor resiko penyakit tidak menular yang terjadi di masyarakat. Adapun faktor resiko penyakit tidak menular antara lain
  1.  Merokok
  2. Kurang aktivitas fisik
  3. Diet yang tidak sehat
  4. Konsumsi alkohol
  5. Gaya hidup yang tidak sehat
  6. Stres, dll

Faktor resiko diatas menyebabkan perubahan fisiologis metabolisme tubuh yang mengarah pada :
  1. Peningkatantekanan darah
  2. Kelebihanberat badan / obesitas
  3. Hiperglikemia( tingginya kadar glukosa dalam darah)
  4. Hiperlipidemia(tingginya kadar lemak dalam darah)

Penyakit tidak menular dapat dicegah karena faktor resiko nya dapat dimodifikasi atau dirubah. Sudah saatnya kita CERDIK dalam menghadapi berbagai faktor resiko penyakit tidak menular. CERDIK berarti :
Cek kondisi kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok
Rajin aktifitas fisik
Diet sehat dengan kalori seimbang
Istirahat cukup
Kelola stres

Sumber foto : Kemenkes RI
Written by : Viko Darma Permana, SKM


Previous
Next Post »