Hubungan Hipertensi Dengan Penyakit Jantung, Stroke dan Gagal Ginjal

Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg. Berdasarkan Data Statistik Kesehatan Dunia WHO tahun 2012, hipertensi menyumbang 51 persen kematian akibat stroke dan 45 persen kematian akibat jantung koroner. Hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan kebutaan, irama jantung tidak beraturan, dan gagal jantung.

Hubungan hipertensi dengan jantung

Hipertensi berpotensi menyebabkan berbagai gangguan jantung seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung hingga gangguan irama jantung.

Apa yang dimaksud dengan serangan jantung?

Hasil penelitian Badan Kesehatan Sedunia (WHO) menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner.
Terbentuknya plak di dalam arteri koroner
Padahal pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi (energi) bagi jantung. Akibatnya, pasokan zat-zat penting atau esensial bagi kehidupan sel-sel jantung jadi terganggu.
Pada keadaan tertentu, tekanan darah tinggi dapat meretakkan kerak (plak) di pembuluh darah koroner. Serpihan-serpihan yang terlepas dapat menyumbat aliran darah, sehingga terjadilah apa yang dimaksud "serangan jantung". Penderita tekanan darah tinggi beresiko dua kali lipat menderita penyakit jantung koroner.
Resiko penyakit jantung menjadi berlipat ganda apabila penderita hipertensi juga menderita diabetes melitus, kadar kolesterol dalam darahnya tinggi (hiperkolesterol), obesitas,  merokok dll.
Tidak hanya pembuluh darah koroner jantung yang terkena dampak hipertensi, namun juga otot jantung.
Fungsi jantung yang lemah akibat hipertensi adalah suatu kondisi yang tak bisa dipulihkan. Obat-obatan hanya mampu mencegah penurunan fungsi jantung.
Hipertensi juga menyebabkan gangguan irama jantung. Gangguan irama jantung yang paling sering terjadi adalah jenis irama jantung yang membuat serambi jantung bergetar tidak beraturan. Gangguan irama ini dapat memicu timbulnya bekuan (gumpalan) darah di ruang-ruang jantung. Bila bekuan darah tersebut terlepas dapat menyumbat pembuluh darah otak dan mengakibatkan stroke.

Apa yang dimaksud dengan stroke?

Terblok atau terhentinya aliran darah ke otak

Stroke atau "serangan otak" terjadi bila terdapat bekuan darah yang menyumbat atau akibat pecahnya pembuluh darah, yang mengakibatkan gangguan aliran darah pada suatu bidang tertentu di otak dan mengakibatkan kematian sel otak.
Penderita stroke dapat mengalami gejala kelumpuhan setengah badan, gangguan menelan, gangguan daya ingat (memori), gangguan berpikir, dan gejala lainnya tergantung pada bidang otak yang terkena.
Pada keadaan yang fatal, seperti stroke yang mengenai bidang otak atau bidang yang cukup luas di otak, stroke dapat menyebabkan kematian.
Deteksi dini serangan akut stroke dilakukan dengan menggunakan penilaian "SEGERA KE RS" yaitu:
  1. Senyum yang tidak simetris
  2. Gerak anggota tubuh yang melemah atau tidak dapat digerakkan secara tiba-tiba
  3. SuaRa yang pelo, parau atau menghilang
  4. Kebas/ baal
  5. Rabun/ gangguan penglihatan
  6. Sempoyongan/vertigo/pusing berputar

Hubungan hipertensi dengan ginjal

Hipertensi memiliki hubungan timbal balik dengan ginjal. Ginjal mempunyai peran kunci dalam tubuh sebagai :
  1. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
  2. Menghasilkan hormon untuk membantu pembuatan sel-sel darah merah
  3. Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang
  4. Menyaring darah dan membuang limbah/sampah yang dibawa oleh darah
  5. Menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah
jadi, tinggi rendahnya tekanan darah seseorang dipengaruhi juga oleh fungsi ginjal. Namun demikian, fungsi ginjal ditentukan oleh bagaimana pasokan oksigen dan nutrisi yang dikirim dalam darah melalui pembuluh darah (arteri). Jika aliran drah ke ginjal terganggu (karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah), maka akan terjadi kerusakan pada ginjal sehingga fungsi ginjal pun terganggu.
Letak ginjal dan hubungannya dengan jantung
Kerusakan pada bagian ginjal tertentu akan dapat merangsang produksi hormon renin yang akan memicu terjadinya peningkatan tekanan darah. Selain itu, jika ginjal rusak, pengeluaran air dan garam dari darah juga terganggu. Isi pembuluh darah jadi meningkat, dan tekanan darah pun naik. Jika keadaan ini dibiarkan tanpa ada perbaikan dapat terjadi kerusakan ginjal. Sehingga tidak adal lagi yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah/sampah yang diabwa oleh darah dan ginjal sudah tidak dapat bekerja lagi. Inilah keadaan yang disebut dengan "gagal ginjal".
Dalam keadaan gagal ginjal, anda hanya akan bertahan hidup dengan melakukan cuci darah (hemodialisis) sepanjang hidup. Selain repot, biaya untuk hemodialisis juga sangat mahal.
Jelas sudah banya penyakit darah tinggi tidak bisa diabaikan. Hipertensi seirng tanpa gejala sehingga tidak mendapatkan pengobatan. Padahal hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang dapat menyebabkan kelumpuhan sampai pada kematian. Oleh karena itu hipertensi disebut pembunuh diam-diam (silent killer).
Untuk mewaspadainya, maka anda harus mengenali tekanan darah anda dengan cara mengukur tekanan darah secara rutin.
Previous
Next Post »

6 comments

Click here for comments